ZonaSyariah – Dalam menganut kepercayaan berupa agama, tentu seseorang akan melakukan berbagai hal sesuai dengan ajaran yang ia miliki. Misalnya adalah ajaran Islam yang dilakukan oleh orang orang mukmin di dunia. Seperti misalnya ialah dengan bertawasul sambil memanjat kan doa tawasul pendek di dalamnya. Untuk mengetahui ulasannya secara lebih lengkap mengenai tawasul dan doa doa di dalamnya, mari simak penjelasannya secara lebih rinci dan jelas berikut ini.
Pengertian dari Istilah Tawasul Jika Dilihat dari Kacamata Ajaran Islam
Istilah tawasul sendiri dapat diartikan secara lebih jelas sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan cara tertentu. Misalnya adalah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya, mengikuti jejak dari Rasul-Nya, dan juga beribadah kepada-Nya. Dengan ibadah yang dilakukan juga memiliki tujuan tersendiri bagi seseorang yang melakukan tawasul ini. Tujuan tersebut ialah untuk memperoleh keridhaan dari Sang Pencipta, Allah Azza Wa Jala.
Dalam bertawasul juga tak hanya terdapat rangkaian dari doa tawasul pendek saja, tawasul sendiri juga masih terbagi menjadi berbagai macam jenis di dalamnya. Mulai dari tawasul bi asmaillah, tawasul bi a’mali shalihah, dan juga tawasul bis sholihin. Setiap jenis dari tawasul tersebut juga memiliki pengertian yang berbeda beda. Misalnya adalah tawasul bis sholihin adalah jenis tawasul yang dilakukan bersama dengan orang orang yang shalih.
Doa dan Tata Cara Dalam Melakukan Tawasul
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan dalam bertawasul adalah dengan mengucapkan “Ilaa li ridhoillaihi ta’ala Al Fatihah” dengan dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu diucapkan, “Ilaa hadroti syyidina, wa habibina, wa syaf’ina, wa maulanaa Muhammadin Salallahu ‘Alaihi wa Salam fil madihati Al Fatihah”. Kemudian membaca surat Al Fatihah satu kali baru berlanjut ke doa tawasul pendek yang selanjutnya atau yang ketiga.
Ucapkan kalimat syahadat sebanyak tiga kali berulah kemudian mengirimkan surat Al-Fatihah kepada pada sahabat dari baginda Nabi. Sebelum membaca surat Al-Fatihah sebanyak satu kali, kamu juga harus mengawalinya dengan menyebut nama dari para sahabat dari Nabi. Bacaan tersebut ialah, “Ilaa hadroti Sayyidinaa Abu Bakar Ash Shidiq, Sayyidinaa Umar Bin Khatab, Sayyidina Usaman bin Affan, Sayyidinaa Ali bin Abi Thalib.”
Barulah kemudian masuk ke tahap kelima dengan membaca, “Illa hadroti khususon sultonul auliya ya Syaikh Muhyiddin Abdul Qodir Al Jailani Radhiyallahu anhu Al Fatihah” yang dilanjut dengan Al Fatihah satu kali. Bacaan selanjutnya ialah, “Illa hadroti khususon waliyyullaah Saayid Ahmad Anwasy Asy Syarif Radhiyallahu anhu Al Fatihah” dengan dilanjutkan pula mengucapkan surat Al-Fatihah sebanyak satu kali.
Doa tawasul pendek akan dilanjutkan dengan bacaan, “Illa hadroti khususon rijalullaah sayyidinaa Syaikh Imam Muhyiddin Ma’rifatullah Al’Arsy radhiyallaahu anhu Al-Fatihah” disertai dengan Al-Fatihah. Lalu kemudian membaca, “Wa ilaa khususon haajatii (menyebutkan keinginan yang ada) lilaahi ta’ala Al Fatihah” lalu membaca kembali surat Al-Fatihah.
Di bagian akhir akan diucapkan, “Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma Inni Atawasalu ‘Anis Sayyidii Ahmad Anwasyisy Syarif wa ‘Anisy Syaikhi Imam Muhyiddiin Ma’rifatullaahil ‘Arsyii Bihizbil Ghautisyahika wa bikaraamatiha wa salaamatiha wal ‘aafiyatiha, wa bihurmati jamaalikal baaqii wa wajhikal A’zhami wa bihurmati Nabiyyinaa Muhammadin Shallaahu ‘alaihi wa sallam antaqdhiya haajati li” lalu mengucapkan keinginan yang kamu miliki.
Ritual peribadatan yang dilakukan dengan cara bertawasul ini juga memiliki tata cara di dalamnya. Seperti telah disebutkan di atas yang berupa tata cara dan doa doa yang dipanjatkan kepada Sang Khalik. Dari doa yang cenderung pendek tersebut akan digabung menjadi serangkaian doa yang diselingi pula oleh bacaan dari surat berupa Al-Fatihah di dalamnya.
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Instagram Zona Syariah. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video ceramah menarik dari kita, jangan lupa Subscribe YouTube Channel Zona Syariah