ZonaSyariah – Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha merupakan momen yang cukup istimewa untuk semua umat Islam. Tak hanya karena disambut dan dirayakan dengan meriah, tetapi banyak amalan sunah yang memiliki pahala cukup tinggi. Selain melaksanakan salat ied, masih banyak amalan sunah yang bisa dilaksanakan. Salah satunya yakni membaca doa mandi Idul Adha dan Idul Fitri. Bagaimana tata cara mandi dan bacaan doa tersebut? simak yuk dalam ulasan ini.
Bacaan Doa Saat Mandi Sunah Hari Raya Idul Fitri
Hari raya idul Fitri atau lebaran merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam, setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa. Di hari tersebut, saat menjalankan amalan sunah maka pahala yang didapatkan lumayan besar. Maka tidak ada salahnya jika menjalankan salah satu amalan, seperti mandi sunah. Sebenarnya mandi biasa sudah cukup, namun jika mengharapkan pahala dan ridho lebih dari Allah SWT tidak ada salahnya memilih mandi sunah.
Sebelum mandi sunah, maka ada baiknya membaca doa atau niat terlebih dahulu. Doa saat mandi di hari raya lebaran berbunyi “Nawaitu ghusla liyaumi ‘liedil fitrii sunnatan lillahi ta’alaa” yang artinya “Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Fitri sunah karena Allah Ta’ala. Setelah membaca doa maka bisa dilanjutkan mandi sesuai dengan tata cara untuk mandi sunah.
Bacaan Doa Saat Mandi Sunah Hari Raya Idul Adha
Bacaan doa mandi Idul Adha atau hari raya kurban sedikit berbeda dengan doa yang dibaca saat mandi sunah saat idul fitri. Dimana bacaan doa tersebut berbunyi “Nawaitul ghusla liyaumi ‘liedil adhaa sunnatan lillahi ta’alaa” yang memiliki arti “Sengaja saya mandi pada hari raya Idul Adha sunnah karena Allah Ta’ala”. Setelah itu, bisa dilanjutkan mandi yang sudah sesuai dengan tata cara mandi sunah.
Pada dasarnya bacaan doa pada saat hari raya kurban dan lebaran, tidak memiliki perbedaan yang besar tetapi perbedaan tersebut cukup mendasar. Yakni berbeda pada hajat apa yang akan dilakukan. Pada saat hari raya kurban, maka kata yang digunakan adalah “Adhaa”. Sedangkan pada saat hari raya lebaran, dalam niat kata yang digunakan adalah “Fitrii”.
Tata Cara Saat Mandi Sunnah
Mandi sunah ada banyak ragam, mulai dari untuk shalat jumat, hendak gerhana bulan, setelah memandikan mayit, mandi bagi orang kafir yang baru masuk Islam, setelah sadar dari pingsan, untuk shalat di hari raya idul fitri dan adha, dan mandi sunah lainnya. Tata cara mandi sunah tersebut sama, yang membedakan hanya niat atau doa yang diucapkan saja. Bacaan doa mandi idul adha, akan berbeda dengan bacaan doa saat mandi setelah memandikan mayit.
Pertama tama sebelum mandi membaca basmalah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan wudhu. Jika telah selesai mengambil wudhu maka bisa dilanjutkan dengan berkumur dan masukkan air dalam hidung, setelah itu membaca dua kalimat syahadat. Seusai membaca kalimat syahadat, maka perlu membasuh kotoran yang menempel pada tubuh dengan cara menggosokkan kedua tangan sebatas kemampuan atau bagian tubuh yang dijangkau tangan.
Dilanjutkan dengan membasuh sampai dua atau tiga kali, jangan lupa meletakkan tempat air yang besar di sebelah kanan dan yang kecil di sebelah kiri. Usahakan berada di tempat yang kira kira terhindar dari percikan air dan tidak meminta bantuan orang lain, kecuali jika sudah udzur. Kemudian mulailah basuh dari bagian atas dan mendahulukan anggota tubuh yang kanan, serta tidak menghilangkan anggota tubuh. Jangan lupa sebelumnya membaca doa terlebih dahulu, seperti doa mandi idul adha.
Itulah bacaan doa yang perlu dilantunkan pada saat mandi hari raya lebaran atau juga kurban. Dimana bacaan doa tersebut adalah bagian dari mandi sunah. Sehingga ada baiknya setelah membaca doa, dilanjutkan mandi sesuai dengan tata cara mandi sunah. Selain mengamalkan ibadah sunnah, Anda juga akan mendapatkan pahala yang lebih banyak saat mandi di hari raya lebaran atau kurban. Wallahu a’lam bis shawab.