Zona Syariah, Portal Berita Islami – Pertanyaan perihal doa agar orang yang menyakiti kita celaka atau membalas perbuatan terhadap orang yang telah zalim kepada kita memang identik dengan sifat dendam.
Hal ini beralasan memang, apalagi setiap manusia memiliki batas kesabaran yang berbeda. Meski ada orang yang berlapang dada untuk ikhlas dan memaafkan orang yang telah menyakitinya namun tak sedikit pula orang yang merasa dendam bahkan dibawa hingga ke anak cucunya dan mencoba berbagai cara agar musuh atau orang yang telah menyakitinya mengalami celaka agar dendam kesumatnya bisa terbalaskan.
Membalas Kejahatan Orang dalam Perspektif Islam
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin melalui ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW tak pernah sedikitpun mengajarkan kepada umatnya untuk membalas kejahatan orang yang telah menyakiti seorang muslim.
Rasulullah SAW bahkan ketika menyebarkan agama Islam selalu mendapat perlakuan yang buruk oleh kaum kafir namun Nabi Muhammad SAW tak pernah sekalipun membalas perlakuan kasar tersebut sekalipun sangat menyakiti hatinya.
Dalam sebuah riwayat bahkan disebutkan ada Nabi Muhammad SAW setiap hari selalu memberikan makan dan menyuapi langsung dengan tangannya seorang pengemis buta dari golongan kafir Quraisy yang terus menghina dan men-cercanya, namun Rasulullah SAW tetap sabar, ia bahkan tak pernah membalas apalagi marah melainkan terus melayani pengemis buta tersebut dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Berangkat dari kisah tersebut, sejatinya Islam sebagai agama yang penuh rahmat tak pernah mengajarkan umat muslim untuk memiliki sifat benci apalagi dendam meskipun terhadap orang yang telah berbuat zalim.
Oleh karenanya, doa agar orang yang dibenci celaka sama sekali tidak ada dan sama sekali tidak mencerminkan sifat Nabi Muhammad SAW sebagai junjungan umat muslim.
Firman Allah Tentang Orang yang Dizalimi
Dalam kitab suci Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 148, Allah SWT berfirman: “Allah sangat tidak menyukai perkataan yang buruk, yang selalu diucapkan secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi. Karena Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلْجَهْرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلْقَوْلِ إِلَّا مَن ظُلِمَ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
(QS: An-Nisa: 148
Ayat ini sendiri sejatinya tidak diartikan secara dangkal, menurut tafsir Ibnu Katsir seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas terkait penjelasan dari ayat tersebut adalah, Allah SWT hanya membolehkan doa tersebut ditujukan hanya kepada orang yang telah berlaku zalim kepadanya saja.
Meskipun demikian Allah SWT sangat mencintai hamba Nya yang mau memaafkan karena akan mendatangkan pahala yang besar bagi orang yang telah dizalimi termasuk belajar untuk menerapkan sifat sabar sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Mendoakan yang Baik Meski Dizalimi
Allah SWT sangat menyayangi hamba Nya yang memiliki sifat pemaaf dan berlapang dada atas perlakuan buruk yang dialaminya, karena berbesar hati dan ikhlas memberikan maaf merupakan cerminan seorang muslim yang mulia. Berikut ayat Surat Ali Imran ayat 133-134
وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ
Arti Surat Ali Imran Ayat 133: Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Arti Surat Ali Imran Ayat 134: (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,
Doa untuk Orang yang Zalim
Doa yang dipanjatkan oleh orang yang telah dizalimi diakui memang sangat cepat didengar dan diijabah oleh Allah SWT, namun mendoakan orang yang telah menyakiti kita agar celaka bukanlah sifat atau karakter seorang muslim.
Doa agar musuh celaka paling tepat adalah meminta kepada Allah SWT untuk membukakan pintu hati orang tersebut agar mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf karena telah berbuat salah.
Serta meminta kepada Allah SWT untuk memberikan hidayah kepada orang tersebut agar bisa merubah sifat buruknya menjadi lebih baik dan bertakwa kepada Allah SWT untuk menjaga tindakan-tindakan yang bisa menyakiti perasaan dan hati orang lain.
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Instagram Zona Syariah. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video ceramah menarik dari kita, jangan lupa Subscribe YouTube Channel Zona Syariah