Al Ghaffar adalah salah satu dari nama baik allah dalam 99 asmaul husna yang berarti Yang Maha Pengampun.
Kali ini kita akan membahas tentang Al Ghaffar, pentingnya meneladaninya, dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
Mengerti Al Ghaffar membantu kita memahami kasih sayang dan pengampunan serta menerapkannya dalam kehidupan kita.
Apa Arti Al Ghaffar dalam Asmaul Husna?
Al-ghaffar artinya yang maha pengampun. Melalui sifat ini, Allah menunjukkan kasih sayang dan kelembutan-Nya, memberikan kesempatan bagi hambanya untuk memohon ampunan.
Asmaul Husna Al Ghaffar mengajarkan kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan mencari pengampunan dari Allah.
Makna Al Ghaffar
Al Ghaffar berasal dari kata “ghafara” yang berarti menutupi. Dalam bahasa Arab, kata dasar “ghafara” dapat berubah menjadi kata-kata seperti “istighfâr” (permohonan ampunan), “maghfirah” (ampunan), dan lainnya.
Secara istilah, Al-Ghaffar selalu mengacu pada arti Maha Mengampuni. Al-Ghaffar adalah Allah yang menutup dosa-dosa hamba-Nya dengan kemurahan dan anugerah-Nya.
Ampunan Allah sangat luas dan tidak ada batas, Dia akan mengampuni siapapun yang memohon ampunan kepada-Nya.
Apa Perbedaan Al Ghaffar dan Al Ghafir?
Perbedaan antara Al Ghafir, Al Ghaffar, dan Al Ghafur dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Al Ghafir: Merujuk pada sifat Allah yang Maha Pengampun. Kata “Ghafir” berasal dari akar kata “ghafara” yang berarti menutupi dosa-dosa hamba-Nya karena kemurahan-Nya.
-
Al Ghaffar: Mengandung arti banyak dan berulangnya pengampunan (maghfirah) dari Allah. Al-Ghaffar adalah ampunan Allah dari segi kuantitas. Al-Ghaffar mengampuni dosa dari masa kini hingga masa mendatang.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Al Ghafir, Al Ghaffar semuanya merujuk pada sifat Allah yang Maha Pengampun, namun memiliki perbedaan dalam konteks kuantitas pengampunan dan rentang waktu pengampunan dosa.
Dalil Alquran tentang Al Ghafur
Al Ghaffar disebutkan dalam Al Quran dengan memberikan wawasan tentang pengampunan dan penutupan kesalahan Allah terhadap hamba-Nya dan di sebut 5 kali dalam alquran. Berikut adalah Dalil Alquran tentang Al Ghafur.
Surat Thaha Ayat 82
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ
Latin: Wa-innī laghaffārun liman tāba wa āmana wa ‘amila ṣāliḥan thumma ihtadā
Artinya: “Dan sesungguhnya Aku adalah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, berbuat kebajikan, dan kemudian tetap berada dalam petunjuk.”
Ayat ini menekankan kasih sayang dan pengampunan Allah SWT kepada mereka yang bertobat, beriman, melakukan kebaikan, dan tetap berada dalam petunjuk-Nya. Ini adalah pesan tentang harapan dan kebaikan yang terbuka bagi setiap orang yang kembali kepada jalan yang benar.
Qs Gafir Ayat 42
وَإِنَّكُمْ إِذًا لَّمَا تَضُرُّونَ وَلَا تَنفَعُونَ
Latin: Wa-innakum iżan lamā taḍurūna walā tanfa’ūn
Artinya: “Dan sungguh, pada waktu itu, kalian tidak dapat menyakiti maupun memberi manfaat.”
Ayat ini mengingatkan tentang keterbatasan manusia pada Hari Kiamat, di mana mereka tidak akan mampu memberikan manfaat atau mudarat kepada siapa pun, menggambarkan ketidakberdayaan manusia di hadapan kekuasaan Allah SWT.
Surat Shad Ayat 66
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ
Latin: Rabbu as-samāwāti wal-arḍi wa mā baynahumā, al-‘Azīzu al-Ghaffār
Artinya: “[Dia adalah] Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Ayat ini menegaskan keagungan dan kekuasaan Allah sebagai pencipta serta penguasa langit dan bumi, dan juga menekankan sifat-Nya sebagai Yang MahaPerkasa dan Maha Pengampun.
Surat Az Zumar Ayat 5
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا إِنَّهُمْ فِي خَلْقِ اللَّهِ لَا يُبْدِلُونَ أَلَا إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Latin: Khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqqi, yukawwirul-laila ‘alān-nahāri wa yukawwirun-nahāra ‘alal-laili, wa sakhkharash-shamsa wal-qamara kullun yajrī li-ajalin musammá, alā innahum fī khalqillāhi lā yubaddilūna, alā innallāha bikulli shay’in ‘alīm
Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar. Dia menggulung malam atas siang dan menggulung siang atas malam. Dia telah menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan hingga waktu yang ditentukan. Ketahuilah! Sungguh, mereka dalam penciptaan Allah tidak dapat melakukan perubahan apa pun. Ketahuilah! Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ayat ini menekankan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan alam semesta, serta menyatakan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan ketetapan dan pengetahuan-Nya.
Surah Nuh Ayat 10
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
Latin: Fa qultu istaghfirū rabbakum innahu kāna ghaffārā
Artinya: “Maka aku berkata: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.'”
Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya memohon ampunan kepada Allah SWT, yang Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-hambaNya.
Bagaimana Cara Meneladani Sifat Al Ghaffar?
Al Ghaffar adalah salah satu nama indah Allah yang tercermin dari sifat Maha Pengampun. Umat Islam dianjurkan berdoa dengan menyebut Asmaul Husna. Berikut adalah beberapa cara meneladani sifat Al Ghaffar dalam kehidupan sehari-hari:
-
Memaafkan Kesalahan Orang Lain: Memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh orang lain merupakan salah satu bentuk ketakwaan hamba kepada Allah SWT.
-
Menutupi Aib Orang Lain: Menutupi aib orang lain dengan tidak menceritakannya kepada siapa pun, karena Allah akan menutupi kesalahan kalian jika kalian juga berusaha menutup aib orang lain.
-
Membicarakan Kelebihan Orang Lain: Membicarakan kelebihan atau kebaikan orang lain dengan mengucapkan hal-hal yang positif tentang mereka dan mendukung mereka dalam keberlanjutan.
-
Berlapang Dada: Menerima baik dan buruknya seseorang dengan tidak menghargai orang lain dan tidak mengungkit-ngungkit kesalahan orang terhadap diri kita.
-
Tidak Mengumbar Aib Orang: Menghargai dan mendukung aib orang lain dalam keberlanjutan mereka, tanpa mengumbar aib mereka.
-
Tidak Menyimpan Amarah atau Dendam: Menghargai dan mendukung aib orang lain dalam keberlanjutan mereka, tanpa menyimpan amarah atau dendam di dalam hati.
-
Memberikan Kesempatan Pada Orang Lain: Memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengubah dirinya dan tidak menghambat mereka dalam berprilaku yang positif.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat meneladani sifat Al Ghaffar dalam kehidupan sehari-hari dan mendapat pengampunan Allah SWT.
Kesimpulan
Al Ghaffar adalah Asmaul Husna yang berarti Maha Pengampun. Dalam Al-Quran, banyak ayat menjelaskan pentingnya mengamalkan sifat pengampunan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamalkan Al Ghaffar memberikan manfaat berupa ampunan dan kebahagiaan. Mari tingkatkan pemahaman dan praktikkan sifat pengampunan ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan pengampunan.